Pertemuan IV : Selasa, 16 November 2021 – Sesi pertama, Rimawan Pradiptyo, S.E., M.Sc., PhD. menyampaikan pengalaman SONJO dalam memobilisasi sumber daya dengan konsep filantropi. SONJO sejak awal sudah mempersiapkan perubahan nature/state of the world pasca pandemi. Kelangkaan dana harus dikompensasi dengan social capital. Paradigma yang harus diingat dalam mobilisasi sumber daya adalah bagaimana caranya supaya bisa tetap bertahan. Pandemi ini tidak diketahui kapan berakhir, sementara tantangan untuk menangani pandemi ini sangat besar. SONJO sekarang mengembangkan 28 WhatsApp Group (WAG). Cara kerja SONJO adalah meminimalisasi formalitas, mengabaikan politik dan lebih mengedepankan aspek kemanusiaan, serta berfokus pada outcome. WAG meningkatkan komunikasi antar anggota (elemen masyarakat). Dalam komunikasi muncul masalah dan penawaran pemecahan masalah. Intinya adalah trust artinya ada integritas dan transparansi. Ketika berbicara tentang sumber daya, tidak hanya fokus pada uang. Kepercayaan mendukung keberlanjutan SONJO. Banyak mobilisasi filantropi yang dilakukan oleh SONJO, program distribusi APD, mobilisasi tanaga kesehatan, penggalangan dana, vaksinasi massal, vaksinasi jimpitan dan sebagainya. Program vaksinasi jimpitan ini merupakan persiapan jiak gelombang ketiga terjadi.
Sesi kedua, Apt. Gde Yulian Yogadhita, M.Epid menyampaikan bagaimana Interoperabilitas Logistik Medis dalam Incident Command System Fasilitas Kesehatan. Sistem komando ada dan terdokumentasi dengan baik dalam faskes, sehingga ketika ada bantuan dapat terkomunikasikan dengan baik. PKMK FK – KMK UGM selalu mengadvokasikan penyusunan dokumen perencanaan penanggulangan bencana di RS, dinkes dan puskesmas. Agar kebutuhan faskes dapat diinformasikan dalam penggalanagan dana filantropi dan terbangun komunikasi yang sistematis. Dalam supply chain juga dipikirkan untuk pencatatan, tidak hanya berfokus pada penerimaan dan distribusi. Dengan perencaan yang baik logistik medis dapat berfungsi dengan efektif. Dalam ICS perlu ada komunikasi antara logistik dan bidang operasional.
Diskusi :
Sesi awal diskusi peserta menanyakan bagaimana starting point SONJO dalam membangun komunikasi dan tetap menjaga konsistensi dalam komunikasi. Pada awal pembentukan ada sekitar 3 minggu bagi SONJO untuk berdiskusi melalui WAG. Dalam diskusi banyak permasalahan yang disampaikan hingga akhirnya ketemu satu benang merah untuk solusi permasalahan tersebut. Dalam menjaga maintenance WAG, adalah menampilkan capaian, meskipun capaiannya kecil. Bagaimana keberhasilan sekecil apapun dipromosikan dan diapreasiasi, hingga muncul kepercayaan karena semuanya transparansi. Gerakan seperti SONJO tidak perlu menargetkan berapa yang harus didapat, itu jauh lebih simple, yang penting bagaimana menjaga sustainability. Jadi dilakukan apa yang bisa dilakukan segera, ketika ada niat untuk melakukan hal yang baik pasti orang akan bergabung. Ada potensi yang sangat bagus seperti SONJO yang perlu diakomodasi oleh pemerintah. Jika bisa membangun kolaborasi maka cakupan vaksinasi akan bisa dicapaid dengan singkat. Tantangannya itu ada dileadership, makanya kita selalu mengadvokasi sistem komando ini melalui dokumen perencanaan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan.
Reportase : Happy R Pangaribuan (Divisi Manajemen Bencana PKMK FK-KMK UGM)