Strategi Rumah Sakit untuk Mengumpulkan Dana Kemanusiaan dengan Teknik Crowdfunding

Reportase

Reportase

Monitoring dan Evaluasi Workshop: Strategi Rumah Sakit untuk Mengumpulkan Dana Kemanusiaan dengan Teknik Crowdfunding


Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK – KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyelenggarakan kegiatan monitoring dan evaluasi workshop Filantropi Kesehatan yang bertajuk Menggali Dana Kemanusiaan untuk Rumah Sakit di Indonesia yang diselenggarakan selama empat hari pada 11, 18 Agustus, 1, 8 September 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan workshop sebelumnya, mengeksplorasi rencana dan kegiatan filantropi kesehatan yang telah dilakukan pasca-workshop, mengidentifikasi tantangan dan hambatan yang ditemui di lapangan, mengevaluasi keberhasilan perencanaan filantropi kesehatan di institusi masing-masing dan mengembangkan learning mindset dengan temuan insight baru antarpeserta workshop.

Kegiatan diawali oleh sambutan Prof. dr. Laksono Trisnantoro MSc. PhD dan diikuti oleh presentasi hasil rangkuman dari umpan balik untuk workshop yang diselenggarakan sebelumnya, oleh dr. Albarissa. Secara keseluruhan, peserta merasa materi dan pemateri telah baik dalam kegiatan tersebut. Beberapa contoh umpan balik yang tertulis adalah bahwa peserta merasa sesi diskusi kurang dan perlu diadakan sesi sharing dari institusi yang telah berhasil dalam melaksanakan filantropi kesehatan pada RS.

Tidak semua peserta workshop dapat mempresentasikan hasil capaian mereka setelah mengikuti workshop. Namun, peserta yang mempresentasikan capaian program filantropi kesehatannya telah berhasil atau setidaknya berproses atau mengalami sejumlah progress untuk mencapai tujuan program mereka masing- masing. Contohnya dari RSUD Matraman, yang telah membuat website yang didedikasikan untuk program filantropi kesehatan. Website yang mulai dibangun sejak Juni 2020 telah membuat peningkatan terhadap kegiatan donasi yang mereka terima. Harapan mereka ke depannya adalah website yang dibuat dapat meningkatkan, mengembangkan kualitas dan kuantitas pelayanan.

Klinik Ibnu Sina menjadikan program filantropi kesehatan mereka sebagai upaya mewujudkan sumber pemasukan berkelanjutan yang akan dibagikan untuk yang membutuhkan. RS Ibnu Sina menjelaskan bahwa setelah mengikuti Workshop sebelumnya, mereka mendapat gambaran mengenai konsep filantropi dalam RS. Innovasi yang dilakukan oleh RS Ibnu Sina contohnya adalah dengan menyisihkan sisa dari pembayaran pasien sejumlah Rp 2.000,00 yang akan dicatat dalam sistem IT. Tujuan dari dana tersebut adalah untuk pasien tidak mampu, sebagai bantuan sosial, pendidikan dan pembangunan klinik menjadi RS

Kegiatan ditutup oleh Prof. Laksono yang mengapresiasi usaha dari para peserta dalam mengembangkan filantropi kesehatan di institusinya masing – masing, serta menerangkan rencana kegiatan berikutnya yaitu kontribusi influencer pada filantropi. Kegiatan ini akan membahas mengenai cara menentukan serta masalah etik dalam menggunakan influencer. (Reporter: dr. Albarissa S. A.)