Sumbangsih Pemikiran Dari dan Untuk Generasi-Z: Implementasi social-entrepreneurship untuk mengurangi adiksi terhadap rokok elektronik pada remaja

Reportase

Yogyakarta – Pada Senin, 16 Januari 2023, Maker’s Asylum mengadakan mentoring session sebagai pelatihan bagi peserta Social Enterprise Challenge in Indo-Pacific (SECIP) 2023. Acara ini diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh 150 mahasiswa lintas program studi dari Tata Institute of Social Science India, Monash University Australia dan Malaysia, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIKA Atma Jaya Jakarta. SECIP 2023 bertujuan untuk menjawab kebutuhan masyarakat terkait pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tahun 2030.

Gambar 1. Diskusi Panel Perdana SECIP pada Senin, 9 Januari 2023

Jodi Visnu, konsultan filantropi kesehatan PKMK FK-KMK UGM, menjadi salah satu mentor pada tim proyeksi kesehatan yang beranggotakan empat mahasiswa dari Melbourne, Hong Kong, dan Kualalumpur. Para mahasiswa mempresentasikan tentang maraknya rokok elektronik yang seolah menjadi substitusi rokok non-elektronik dengan pemahaman remaja yang kurang akan bahaya yang dapat timbul di kemudian hari. Mereka mengambil beberapa acuan dari laporan kasus dan mencari solusi dengan berbasis teknologi untuk generasi mereka sendiri, yakni generasi-Z (yang lahir sesudah tahun 1997).

Gambar 2. Mentoring Session dengan Tema Kesehatan

Rekomendasi yang diberikan adalah pembuatan aplikasi digital gratis yang dapat diunduh melalui perangkat gawai (berbasis Android maupun iOS). Tujuan utama pembuatan aplikasi ini adalah untuk mengurangi penggunaan rokok elektronik yang disertai dengan pencatatan rokok harian, edukasi dari tim konselor, hingga komunitas yang berhasil berhenti dari kecanduan merokok. Harapannya dengan adanya aplikasi berbasis teknologi dan komunitas, para remaja dapat mengurangi konsumsi rokok dan terinspirasi dari sesamanya yang telah berhasil mengendalikan adiksi tersebut.

Pertanyaan selanjutnya pun muncul, bagaimana sistem pendanaan yang dapat dianut? Peserta memberi ide bahwa sumber pendanaan aplikasi gratis ini dapat diperoleh dari pemerintah, perusahaan, filantropis, bahkan komunitas anti-rokok. Salah satu peserta pun menyatakan bahwa pendanaan selayaknya dapat dibebankan kepada perusahaan rokok. Hal ini dapat sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial Korporasi (CSR) untuk melakukan kampanye anti-rokok kepada remaja.

Di akhir sesi, Jodi menyimpulkan bahwa pola pikir entrepreneurship selayaknya dapat diterapkan untuk mengatasi masalah sosial di masyarakat, salah satunya adalah bagi sektor kesehatan. Dengan ikut melibatkan generasi muda untuk turut mengidentifikasi problematika kesehatan yang beredar di komunitas, berbagai solusi pun dapat muncul dan menjadi pilihan.

Reporter: Tim Filantropi PKMK UGM