Pertumbuhan ekonomi Jepang merupakan keempat terbesar di dunia, namun peringkatnya berada di posisi bawah dalam Indeks Kedermawanan Global. Selama puluhan tahun, sektor filantropi Jepang relatif stagnan, baik dari segi volume maupun kualitas hibah yang diberikan. Seiring dengan stagnasi ini, tantangan sosial terus terjadi bahkan memburuk, seperti adanya kemiskinan dan ketidaksetaraan gender hingga depopulasi pedesaan dan degradasi lingkungan.
Stagnasi filantropi ini sering dikaitkan dengan faktor budaya dan agama, seperti ketiadaan tradisi persembahan dan etos sosial sekuler. Namun, penjelasan ini tampaknya belum sepenuhnya mencakup akar permasalahan. Hambatan struktural seperti desain kebijakan, celah institusional, dan dinamika sektor juga turut berperan dan perlu diatasi untuk mendorong pertumbuhan filantropi di Jepang.
Selengkapnya