Riset Kesehatan Butuh Dukungan Filantropi?

Riset Kesehatan Butuh Dukungan Filantropi?

Artikel Mingguan

Negara-negara G20 menyumbang persentase kegiatan penelitian terbesar menurut laporan UNESCO 2021. Sebaliknya, negara-negara di Afrika memiliki aktivitas ilmiah yang rendah terutama dalam ilmu kesehatan. Penelitian yang dikembangkan di tingkat lokal umumnya seperti penelitian terkait HIV, malaria, TB, serta strategi kesehatan masyarakat yang berperan penting dalam pengembangan kapabilitas lokal. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ilmiah ini masih ada seperti rendahnya investasi dalam penelitian, kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas, terbebani brain drain, serta faktor struktural lainnya seperti kemampuan manajemen penelitian yang rapuh. 

Yayasan Gulbenkian berupaya menutup kesenjangan penelitian dengan mengembangkan sejumlah inisiatif melalui program kemitraan dengan Afrika terutama bagi Negara-Negara Afrika Berbahasa Portugis (PALOP). Penelitian dalam ilmu kesehatan telah berkembang, tetapi dukungan berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan otonomi ilmiah dan kepemimpinan untuk generasi peneliti berikutnya. Yayasan filantropi dapat memainkan peran penting dalam mendukung proses ini dan dalam berkontribusi untuk meningkatkan dampak penelitian dalam ilmu kesehatan pada kesejahteraan penduduk lokal yang lebih luas.

Artikel selengkapnya Klik DISINI