Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menegaskan pentingnya kolaborasi multipihak dalam pengurangan risiko bencana di Indonesia. Praktik kolaboratif antara perusahaan, Kesatuan Pengelolaan Hutan, dan filantropi harus dilakukan secara berkesinambungan. Peran filantropi tidak lagi cukup sebatas memberikan bantuan kemanusiaan pascabencana. Filantropi diharapkan dapat menjadi kekuatan transformatif yang memperkuat mitigasi, adaptasi, dan kesiapsiagaan masyarakat secara menyeluruh
Lembaga filantropi idealnya menjadi bagian integral dari pembangunan nasional yang tanggap terhadap krisis iklim dan risiko bencana terutama yang berdampak terhadap kualitas kesehatan. Filantropi harus menjadi katalisator perubahan sosial, membangun budaya tangguh bencana, memperluas akses pengetahuan, serta mendukung komunitas dalam merancang solusi berbasis tapak. Upaya tersebut perlu diikuti dengan skema pembangunan yang mengutamakan keberlanjutan agar mampu mengurangi kerentanan dan memperkuat ketangguhan masyarakat.
Artikel selengkapnya https://www.kemenkopmk.go.id/kemenko-pmk-perkuat-kolaborasi-multipihak-dalam-pengurangan-risiko-bencana