AKARTA — Tahun ini Rumah Zakat dipercaya menerima Global Good Governance Awards 2021 untuk kategori 3G Social Impact Award 2021 dan 3G Social Responsibility Award 2021. Global Good Governance Awards atau 3G Awards program penghargaan utama yang menyoroti keunggulan dalam tata kelola yang baik dan komitmen terhadap kesejahteraan sosial dalam tiga aliran utama yakni Pemerintah dan Politik, Sektor Korporat, serta Sektor Sosial dan Filantropi.
“Penghargaan ini adalah sebuah amanah sekaligus menjadi semangat bagi kami untuk terus berupaya membersamai para donatur dalam membantu serta memberdayakan para penerima manfaat. Semoga kolaborasi yang terjalin, dapat terus berlangsung sehingga kita dapat membahagiakan lebih banyak penerima manfaat baik yang ada di Indonesia maupun dunia,” ujar CEO Rumah Zakat Nur Efendi, dalam siaran persnya, Selasa (25/5).
Penghargaan 3G mempromosikan tata kelola yang baik dan komitmen terhadap kesejahteraan sosial dengan mengakui upaya kepemimpinan individu, pemerintah, perusahaan dan LSM dalam mempraktikkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dalam fungsinya, pelaksanaan praktik inovatif, program dan proyek yang mempromosikan tujuan tata kelola yang baik, transparansi, dan tanggung jawab sosial, dan mendorong pemerintah, perusahaan dan LSM dalam berfokus pada tata kelola yang baik dan praktik tanggung jawab sosial.
Di tahun 2020, sebanyak 15 persen penerima manfaat dari program ekonomi Rumah Zakat, keluar dari garis kemiskinan, dan 20 persennya mengalami peningkatan kesejahteraan. Bersama para donator, Rumah Zakat berupaya membantu 190.820 penerima manfaat terdampak Covid-19 melalui program Bersama Hadapi Corona, mulai dari program edukasi, kesehatan, jaminan sosial, ekonomi dan ketahanan pangan. Diantaranya sosialisasi Covid-19 dan PHBS di 485 titik, penyaluran 372.542 paket makanan dan suplemen, penyaluran 292.306 masker untuk Indonesia, 13.267 perlengkapan kesehatan, 1.204 bantuan UMKM, dan 19 titik lumbung pangan.
Sementara itu Rumah Zakat juga berpartisipasi aktif dalam merespon bencana yang terjadi di Indonesia. Sebanyak 2.914 relawan kemanusiaan beraksi di 257 titik bencana untuk membantu 126.146 penerima manfaat.
Sumber: republika.co.id
