Jadwal Seminar Filantropi Kesehatan & workshop untuk pengembangan keterampilan filantropi
Batas Akhir Pengumpulan Abstrak: 27 Maret 2020
Pengumuman abstrak yang diterima: 13 April 2020
Silahkan klik untuk informasi biaya Pendaftaran Seminar dan Workshop
Filantropi Kesehatan
Lely (Kepesertaan)
Telp: 08111019077
dr. Albarissa (Informasi Konten)
HP: 08985226074
Dalam satu dekade terakhir, sektor kesehatan di Indonesia telah mengalami dinamika hebat yang secara umum disebabkan oleh tiga hal yaitu, adanya perubahan sistem pendanaan dengan lahirnya sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), berakhirnya Millennium Development Goals (MDGs) dengan kegagalan Indonesia dalam pencapaian berbagai target, serta dimulainya Sustainable Development Goals (SDGs) pada 25 September 2015.
Periode 2017-2019, JKN mengalami defisit yang sangat besar. Situasi defisit ini berjalan seiring dengan kesulitan sistem kesehatan masyarakat untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Berbagai indikator MDGs masih belum tercapai, khususnya nomor 4 (penurunan angka kema-tian anak) dan nomor 5 (peningkatan kesehatan ibu).
Dalam situasi MDGs yang sudah selesai, sebagai negara yang berada dalam pergaulan interna-sional, Indonesia ikut menandatangani dokumen Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development dan melaksanakan komitmen dalam pelaksanaan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs). Pada era SDGs ini membutuhkan sumber dana pemerintah Indonesia dalam pencapaiannya.
Kondisi sektor kesehatan ini berada di situasi ekonomi yang sulit, dalam konteks kemampuan pemerintah untuk mendanai sektor kesehatan. Pertumbuhan cepat Gross Domestic Product (GDP) tidak seiring dengan bertambahnya Tax-Ratio. Walaupun GDP Indonesia sudah berada di atas Rp 14 ribu triliun, atau di atas USD 1 triliun, akan tetapi Tax-Ratio masih berkisar di antara 10-11%. Hal ini kemudian menimbulkan masalah pada kemampuan pemerintah dalam mendanai program – program pembangunan.
Fakta di dalam era JKN, kebijakan jaminan kesehatan ini tidak mampu menambah besaran persentase GDP untuk kesehatan. Selama 10 tahun terakhir telah terjadi penurunan share GDP untuk kesehatan yakni dari kisaran 3,5% menjadi 3,2 – 3,3%. Hal ini seolah menandakan bahwa bangsa Indonesia tidak cukup tertarik untuk membiayai kesehatan.
Tidak terkecuali dalam menanggapi kejadian tidak terduga seperti bencana nasional COVID-19 pada 2020. Walaupun pemerintah telah mengeluarkan dana kebencanaan dari APBN dan APBD untuk mendanai program pencegahan dan perawatan COVID-19, intervensi ini tentu masih akan belum cukup untuk keseluruhan dikarenakan sifatnya yang kaku dan lambat sehingga sulit jika menanggapi perbedaan kondisi lapangan. Dengan semangat gotong-royong dan solidaritas yang meningkat di masyarakat pada masa pandemi COVID-19, filantropi memiliki peran yang besar dalam melengkapi kehadiran program pemerintah karena sifat aksinya yang fleksibel dan cepat.
Dalam situasi ini, timbul pertanyaan menarik: Apakah ada potensi dalam peran filantropi untuk mendanai pembangunan kesehatan di Indonesia? Peran ini tentunya tidak untuk menggantikan fungsi kontribusi pendanaan pemerintah, namun justru untuk melengkapinya.
Oleh karena itu, perlu ada pengembangan yang sistematis dalam penggalian dana filantropi di sektor kesehatan.
TINJAUAN UMUM FILANTROPI KESEHATAN DI INDONESIA
WAKTU | AGENDA |
09.00-09.10 | Pengantar Forum Nasional Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D. |
09.10-09.15 | Pembukaan Forum Nasional 1 |
SESI 1: Filantropi Kesehatan di Indonesia
Moderator: Shita Listyadewi, MPP
WAKTU | AGENDA | NARASUMBER |
09.15-10.15 | Diskusi Panel
| Pembicara
Pembahas
|
10.15-10.30 | Sesi Tanya Jawab dan Diskusi | |
10.30-10.40 | Coffee break |
SESI 2: Tinjauan Filantropi Kesehatan
Moderator: dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH
WAKTU | AGENDA | NARASUMBER |
10.40-11.00 | Philanthropic Funding Global Health | Arnav Kapur (Bill & Melinda Gates Foundation) |
11.00-11.20 | The Role of Private Sector in Health Philanthropy | Mara Chiorean (Johnson and Johnson) |
11.20-11.35 | Sesi Tanya Jawab dan Diskusi | |
11.35-11.55 | Merawat Kesehatan Bangsa dengan Peduli dan Berbagi | Ir. Trihadi Saptoadi, MBA. (Tahija Foundation) |
11.55-12.15 | Kebijakan Filantropi dalam Kementerian Kesehatan | dr. Kirana Pritasari, MQIH (Dirjen Kesmas Kemenkes RI) |
12.15-12.30 | Diskusi dan Tanya Jawab | |
12.20- 12.40 | Penutupan dan Pengumuman | MC |
FILANTROPI KESEHATAN DI INDONESIA: STUDI KASUS
SESI 1: Health Philanthropy for SDG’s
Moderator: dr. Jodi Visnu, MPH
WAKTU | AGENDA | NARASUMBER |
09.00-09.20 | Peranan Filantropi dalam SDGs dan Aplikasinya di Era JKN | Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D. |
09.20-09.40 | Peran Filantropi pada Manajemen Bencana | dr. Bella Donna, M.Kes. |
09.40-09.55 | Sesi Tanya Jawab dan Diskusi | |
09.55-10.15 | Philanthropy for Maternal and Child Health: Saving Lives at Birth | Agus Soetianto, MIPH, MHM. (Project HOPE) |
10.15-10.35 | Manajemen Filantropi pada Pasien Kanker | Dr. Dra. I.M. Sunarsih, Apt. (Yayasan Kanker Indonesia cabang DIY) |
10.35-10.55 | Filantropi pada Dengue Research Project | Widi Nugroho, S.E., M.MT. (Tahija Foundation) |
10.55-11.10 | Sesi Tanya Jawab dan Diskusi | |
11.10-11.20 | Cofee Break |
SESI 2: Health Philanthropy through Faith and Disaster Setting
Moderator: Dr. dr. Andreasta Meliala, DPH., M.Kes., MAS.
WAKTU | AGENDA | NARASUMBER |
11.20-11.40 | Peran Filantropi dalam Surge Capacity: Apa yang kita petik dari COVID-19? | Ni Luh Putu Eka Putri Andayani, SKM., MPH. |
11.40-11.55 | Bersumbangsih untuk Sesama | Andy Zulman, S.H., M.M., CLA. (Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia) |
11.55-12.10 | Sesi Tanya Jawab dan Diskusi | |
12.10-12.25 | Filantropi Kesehatan dalam Karya Karitatif RS Keagamaan I | dr. Haripurnomo Kushadiwijaya, MPH., Dr.-PH. (Yayasan Panti Rapih) |
12.25-12.40 | Filantropi Kesehatan dalam Karya Karitatif RS Keagamaan II | Min Adadiyah, SKM., MPH. (RS PKU Muhammadiyah Temanggung) |
12.40-12.55 | Sesi Tanya Jawab dan Diskusi | |
12.55-13.00 | Kesimpulan dan Penutupan | Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D. |
Tema:
Filantropi Kesehatan
Aksi Sosial Kesehatan
Manfaat Dana Kemanusiaan untuk Manajemen Pembiayaan Pasien Kurang Mampu
Sejarah Filantropi di RS
Pendanaan dari Pihak Ketiga untuk Sustainabilitas Pembiayaan
Ketentuan:
Abstrak dapat berupa penelitian empiris, laporan kasus, maupun ulasan literatur.
Abstrak dapat menggunakan Bahasa Indonesia dan berjumlah 200-300 kata.
Abstrak diketik menggunakan huruf Times New Roman berukuran 12 pts, alignment justify, spasi 1.
Submit abstrak tidak dikenakan biaya.
Batas waktu submit abstrak adalah 27 Maret 2020.
Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada tanggal 13 April 2020
Untuk Pendaftaran Silahkan Klik link Webinar dibawah in:
Copyright © 2020 Filantropi Kesehatan – Fornas I Filantropi. All Rights Reserved