Mercury Project, sebuah konsorsium senilai 25 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk menyusun solusi pembiayaan yang efektif dan terukur guna memenuhi permintaan vaksinasi di seluruh dunia.
New York | 23 Januari 2023 — Dewan Riset Ilmu Sosial mengumumkan proposal senilai 2 juta dolar AS untuk mendukung proyek penelitian terkait secara ketat menguji solusi berbasis lokal untuk meningkatkan permintaan vaksinasi di seluruh kehidupan. Pendanaan datang pada saat kritis ketika 25 juta anak kehilangan vaksin penting pada tahun 2021 – penurunan berkelanjutan terbesar dalam 30 tahun, menurut WHO dan UNICEF.
Pendanaan baru Mercury Project senilai 25 juta dolar AS merupakan sebuah konsorsium ilmuwan sosial dan perilaku yang bertujuan untuk memastikan bahwa vaksinasi berjalan sesuai dengan komitmen global untuk meningkatkan pasokan vaksin dan memenuhi permintaan vaksin. Hal ini merupakan produk unik dari investasi filantropi kolaboratif dan inovasi ilmiah.
Pemerintah AS sendiri berinvestasi lebih dari 30 miliar dolar AS dalam mengembangkan vaksin COVID-19. Tetapi investasi tersebut dengan investasi swasta dan investasi publik lainnya dalam ilmu pengetahuan dan rantai pasokan di seluruh dunia akan tidak efektif jika vaksin hanya disimpan daripada dipergunakan. “Mendanai ilmu sosial dan behavioral science berkualitas tinggi adalah upaya penguatan; ini membantu kami menemukan solusi untuk masalah kompleks yang dapat diterapkan secara luas oleh pemerintah, LSM, dan sektor swasta,” kata Anna Harvey, Presiden Dewan Riset Ilmu Sosial. “Struktur unik Mercury Project membantu memajukan program ini secara efisien dan terkoordinasi sehingga para donatur dapat melihat hasil maksimal atas dukungan mereka.”
Konsorsium Mercury Project saat ini mendukung lebih dari 90 peneliti dan praktisi yang berbasis di 20 negara untuk mengevaluasi strategi berbasis lokal dan bukti ilmiah untuk menurunkan biaya pencarian, keputusan, dan logistik untuk mengakses vaksin. Selain itu, proyek ini dapat meningkatkan manfaat, termasuk manfaat sosial, yang mendorong vaksinasi. Didasarkan pada Kerangka Penelitian Mercury Project, hasilnya akan menginformasikan respons kebijakan dan peraturan yang efektif terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat saat ini dan di masa depan dengan menyediakan landasan bagi kebijakan berbasis data dan intervensi peraturan yang memungkinkan terciptanya lingkungan informasi yang lebih sehat.
“Saat kita memasuki era baru ancaman pandemi, sangat penting untuk mengidentifikasi solusi guna membangun kembali kepercayaan pada vaksin – dan kesehatan masyarakat secara lebih luas,” kata Bruce Gellin, Kepala Strategi Kesehatan Masyarakat Global di The Rockefeller Foundation. “Kami sangat senang dan bersyukur Bill & Melinda Gates Foundation bergabung dengan The Rockefeller Foundation, Robert Wood Johnson Foundation, Alfred P. Sloan Foundation, National Science Foundation, dan Craig Newmark Philanthropies untuk mendanai kolaboratif penting ini dan memperluas karya kritis The Mercury Project.”
Mercury Project merupakan proyek yang dirancang untuk meningkatkan permintaan vaksinasi rutin, termasuk vaksin anak-anak, HPV, polio, campak, dan COVID-19 di negara berpendapatan rendah dan menengah di Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Karibia. Proyek akan diberikan secara bertahap setelah tinjauan yang ketat.