Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan komitmennya dalam mendukung program prioritas kesehatan nasional dengan mengoptimalisasi dana zakat, serta penguatan sinergi dengan pemerintah dan swasta di bidang non-infrastruktur kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, M.A. dalam Rapat Penyusunan Kebijakan Sinergisme Kemitraan Pemerintah dengan Swasta (KPS) dan Penyusunan Laporan KPS yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, M.A. mengatakan, BAZNAS memiliki potensi besar dalam mendukung program prioritas kesehatan nasional melalui optimalisasi dana zakat.
“Potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun. Namun, tahun lalu BAZNAS baru berhasil menghimpun Rp32 triliun. Tahun ini, kami menargetkan Rp41 triliun. Dengan mengaitkan isu kesehatan ke dalam program zakat, kita dapat menarik lebih banyak partisipasi muzaki untuk berkontribusi bagi peningkatan kesehatan,” ujar Saidah.
Saidah mengatakan, sebagai bentuk dukungan nyata, BAZNAS telah mengalokasikan dana yang cukup signifikan untuk program kesehatan yang mencakup akses layanan dasar, tanggap darurat, dan pengentasan stunting.
“Pada tahun 2023, BAZNAS mengalokasikan Rp125 miliar untuk kesehatan. Tahun ini meningkat menjadi Rp148 miliar, dengan fokus pada akses layanan kesehatan dasar, tanggap darurat, dan pengentasan stunting,” ujar Saidah.
“Kami juga fokus pada integrasi data mustahik dan pasien kurang mampu, pemberdayaan kesehatan, dan penyediaan layanan kesehatan preventif dan kuratif. Hal ini sangat penting untuk menjangkau masyarakat di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal),” jelasnya.
Saidah menambahkan, zakat memiliki landasan syar’i yang kuat untuk mendukung program kesehatan.
“Zakat untuk kesehatan sejalan dengan maqashid syariah, yaitu menjaga jiwa. Selain itu, zakat mempererat hubungan spiritual antara muzaki dan mustahik, sekaligus membantu mustahik mengentaskan dari kemiskinan, kekurangan gizi, dan kelaparan,” tegasnya.
Tidak hanya itu, kata Saidah, pengentasan kemiskinan ekstrem dan stunting menjadi salah satu fokus utama di BAZNAS. Dana zakat yang dikelola telah terbukti berkontribusi dalam mendukung anggaran perlindungan sosial.
“Kami sangat terbuka untuk kerja sama lebih luas dalam mendukung program kesehatan prioritas pemerintah. Dengan dana zakat, kami yakin dapat meningkatkan kualitas kesehatan mustahik di seluruh Indonesia,” kata Saidah.