Artificial Intelligence dan Risiko Disrupsi Pekerjaan Sosial

Artificial Intelligence dan Risiko Disrupsi Pekerjaan Sosial

Pengantar Mingguan

AI telah dikenal sebagai alat transformasional di sektor sosial, menjanjikan peningkatan efisiensi dan otomatisasi. Dari penggalangan dana hingga analisis prediktif, AI menjadi instrumen berharga. Namun, ada kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan akibat kemajuan AI. Paul Lamb, konsultan manajemen organisasi non profit telah merasakan manfaat AI, seperti mempercepat penulisan proposal hibah. Namun, dengan berkembangnya AI hingga Artificial General Intelligence (AGI), yang diperkirakan muncul pada 2026 banyak pekerjaan bisa digantikan. AI sudah mulai mengotomatisasi tugas rutin seperti pengumpulan data dan penulisan dasar yang memungkinkan fungsinya menggantikan pekerja pada 2023 dan 44% memperkirakan PHK pada 2024.

AI bahkan dapat menggantikan tugas-tugas kompleks seperti perencanaan strategis. Di sektor nonprofit, pekerjaan seperti pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia berisiko terancam oleh AI. Meskipun AI juga dapat meningkatkan pelayanan, ada risiko bias dalam pengambilan keputusan dan hilangnya koneksi manusia dalam layanan. Secara keseluruhan, AI diprediksi akan menciptakan disrupsi signifikan di sektor sosial. Penting untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap pekerjaan dan mempersiapkan keterampilan pekerja sebelum AI menggantikannya.

Sumber: https://www.alliancemagazine.org/blog/ai-job-disruption-in-the-social-sector-a-looming-threat-we-cant-ignore/