Artikel ini memberikan refleksi singkat temuan awal tentang kekhawatiran keuangan yang telah dilaporkan oleh lembaga think tank sejauh ini dalam survei lembaga think tank COVID-19.
Peneliti akan mempelajarinya secara lebih rinci saat lebih banyak informasi tersedia. Dalam pandangan peneliti, hal ini membutuhkan fokus pada komunitas lembaga think tank daripada lembaga think tank individu. Ini mungkin termasuk bekerja dengan jaringan lembaga think tank, organisasi pendanaan yang menawarkan dukungan kepada lembaga think tank, mengadvokasi dukungan publik yang lebih besar untuk organisasi masyarakat sipil dan akademisi, atau bahkan mengadakan dan memelihara ruang bagi lembaga think tank untuk berkumpul dan membantu satu sama lain.
Ini juga menyerukan komitmen jangka panjang untuk komunitas think tank sebagai organisasi individu menanggapi krisis, membangun kembali organisasi mereka dan menemukan kembali diri mereka sendiri untuk memastikan mereka lebih siap menghadapi krisis di masa depan. Pusat penelitian kebijakan sendiri perlu memikirkan kembali model bisnis dan pendanaan mereka sebelum mereka dapat terlibat secara bermakna dengan penyandang dana mereka saat ini. Seruan untuk ‘lebih banyak pendanaan’ cukup valid tetapi tidak akan membawa lembaga think tank melampaui respons krisis jangka pendek.
Segera, dana itu akan habis lagi dan panggilan baru akan diperlukan. Terakhir, lembaga think tank yang berhasil setelah krisis pun harus mempertimbangkan kesehatan komunitas mereka secara keseluruhan dan lebih memfokuskan perhatian mereka untuk mendukung rekan – rekan mereka. Komunitas riset kebijakan yang lemah hanya dapat mempertahankan wadah pemikir yang lemah.
Artikel ini dipublikasikan pada 2020 di On Think Tanks, selengkapnya https://onthinktanks.org/articles/how-covid-19-is-affecting-funding-and-what-think-tanks-and-donors-can-do-about-it/