Kejar Target UHC, Kabupaten Tasikmalaya Jadi Pilot Project dari Proyek Kemenko PMK bersama USAID

Kejar Target UHC, Kabupaten Tasikmalaya Jadi Pilot Project dari Proyek Kemenko PMK bersama USAID

Berita

KABAR PRIANGAN – Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu kota/kabupaten di Jawa Barat yang masih belum mencapai Universal Health Coverage (UHC). Dari data BPJS Kesehatan per 1 Agustus 2024, tingkat UHC Kabupaten Tasikmalaya masih 81,67 % atau masih di bawah target UHC dengan minimal kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai 95%. 

Saat ini tingkat kepesertaan aktif JKN di Kabupaten Tasikmalaya masih 60,79% yang artinya masih di bawah rerata nasional saat ini yaitu di angka 78,5%. Berdasarkan hal tersebut, maka Kabupaten Tasikmalaya terpilih menjadi pilot project dari proyek bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama USAID. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Cabang BPJS Kesehatan Tasikmalaya, Erry Endry kepada Kabar Priangan pada Jumat, 16 Agustus 2024. 

“Pada Desember 2023 Kemenko PMK telah menandatangani Grant Implementation Agreement (GIA) dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) untuk berbagai program pembangunan manusia, salah satunya program USAID CATALYZE Asia Social Protection (ASP),” ucap Erry Endry.

Erry juga mengatakan bahwa acara kick-off program USAID CATALYZE ASP Indonesia ini sudah dilaksanakan pada Rabu, 14 Agustus 2024 di Alhambra Hotel & Convention yang dihadiri oleh semua pemangku kepentingan. Tampak hadir di acara ini, Asisten Deputi Jaminan Sosial Kemenko PMK Niken Ariati, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tasikmalaya Nana Heryana, Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan Mahlil Ruby, Kepala Tim Penguatan Sistem Kesehatan USAID Indonesia Anastasia Susanto, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Lembaga Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) yang diwakili Pimpinan Daerah Muhammadiyah. 

Hadir pula beberapa mitra lokal lainnya seperti TP PKK dan Yayasan Kitabisa. Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara BPJS Kesehatan Kantor Cabang Tasikmalaya yang membawahi Kantor BPJS Kesehatan Kabupatan Tasikmalaya dengan sektor swasta. 

Ada 3 sektor swasta yang menandatangani kerjasama ini, yaitu Alhambra Hotel & Convention, RSIA Respati, dan Klinik PKU Muhammadiyah. Kerjasama yang dilakukan yaitu berupa komitmen untuk melakukan pembayararan tunggakan iuran peserta JKN di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Penandatanganan kerjasama disaksikan langsung oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan (Direnbang) BPJS Kesehatan, Mahlil Ruby. 

“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan penerimaan iuran BPJS Kesehatan dari peserta sehingga Kabupaten Tasikmalaya bisa mendapatkan UHC,” jelas Erry. Asisten Deputi Jaminan Sosial Kemenko PMK Niken Ariati berharap bahwa program USAID Catalyze ASP ini dapat menjadi booster bagi Kabupaten Tasikmalaya untuk segera mencapai status UHC Prioritas (non cut-off). “Kami berharap program USAID Catalyze ASP ini dapat menjadi booster bagi Kabupaten Tasikmalaya untuk segera mencapai status UHC Prioritas (non cut-off) dengan tingkat UHC minimal 95% dan kepesertaan aktif 75%, membantu menyelesaikan tunggakan BPJS Kesehatan, dan meningkatnya jumlah fasilitas kesehatan, khususnya FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan) atau Rumah Sakit,” ucap Niken. “Mengingat saat ini untuk kabupaten Tasikmalaya yang penduduknya berkisar 1,7 juta jiwa baru 4 FKTRL yang yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,” jelas Niken. Dari pihak USAID Indonesia yang diwakili oleh Kepala Tim Penguatan Sistem Kesehatan, Anastasia Susanto turut menambahkan. 

Ia mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memfasilitasi kemitraan antara sektor pemerintah dan swasta untuk mendukung peningkatan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. ”Amerika Serikat, melalui USAID berkomitmen untuk memfasilitasi kemitraan antara sektor pemerintah dan swasta untuk mendukung peningkatan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kami bangga bekerja sama dengan mitra-mitra kami menuju sistem kesehatan yang lebih inklusif yang menyediakan cakupan komprehensif bagi mereka yang paling membutuhkan,” ungkap Anastasia Susanto.

Dalam acara kick-off program USAID CATALYZE ASP Indonesia tersebut, Lazismu turut memberikan simbol komitmen untuk melanjutkan donasi bagi guru honorer di Kabupaten Tasikmalaya. Diharapkan dari kemitraan strategis ini, USAID CATALYZE ASP Indonesia bersama para mitra akan memanfaatkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk mendukung pembayaran tunggakan iuran JKN pekerja sektor informal. Bahkan Lazismu juga siap untuk mengadakan kegiatan rutin dalam rangka mensosialisasikan JKN kepada Masyarakat serta mengevaluasi dampak kegiatan untuk memastikan manfaatnya sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. 

BPJS Kesehatan yang diwakili oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan Mahlil Ruby mengapresiasi dukungan yang diberikan dalam Program USAID CATALYZE. Dimana program ini dapat membantu peningkatan cakupan program jaminan sosial pada pekerja sektor informal dan reaktivasi peserta JKN yang memiliki tunggakan. 

“Kami juga mengapresiasi pihak Lazismu dan BAZNAS yang turut berpartisipasi memastikan masyarakat bisa mengakses pelayanan kesehatan di saat sakit. Dengan aksi gotong royong ini, harapan kami kedepannya tidak ada lagi warga Tasikmalaya yang tidak bisa berobat karena belum menjadi peserta JKN aktif, atau sudah menjadi peserta JKN tapi statusnya tidak aktif akibat menunggak iuran,” papar Mahlil Ruby.  “Semoga kegiatan Kick Off Program USAID CATALYZE ini bisa menginspirasi donatur lain untuk melakukan hal yang sama,” pungkasnya.

Sumber: https://kabarpriangan.pikiran-rakyat.com/kabar-priangan/pr-1488454413/kejar-target-uhc-kabupaten-tasikmalaya-jadi-pilot-project-dari-proyek-kemenko-pmk-bersama-usaid?page=all