Optimalisasi Zakat dalam Mewujudkan Filantropi Inklusif dan Berkelanjutan

Optimalisasi Zakat dalam Mewujudkan Filantropi Inklusif dan Berkelanjutan

Pengantar Mingguan

Meskipun Indonesia dikenal sebagai negara yang dermawan, ketimpangan sosial masih menjadi tantangan karena tata kelola zakat dan ekosistem filantropi belum optimal. Dalam sebuah diskusi yang digelar oleh Lazismu, para narasumber menyoroti bahwa sinergi antara lembaga filantropi, pemerintah, dan sektor swasta sangat diperlukan agar zakat dapat memberikan dampak yang lebih luas dan efektif. Selain itu, perlu adanya reformasi tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas agar potensi zakat yang besar dapat dihimpun dan disalurkan secara maksimal.

Optimalisasi zakat dapat mendukung filantropi berkelanjutan dengan memastikan bahwa dana zakat tidak hanya digunakan untuk kebutuhan jangka pendek, tetapi juga diarahkan pada program-program yang berdampak jangka panjang. Dengan pendekatan inklusif, zakat dapat membantu kelompok rentan seperti difabel, perempuan, dan komunitas lainnya sehingga menciptakan kesejahteraan yang lebih merata. Selain itu, dengan meningkatkan profesionalitas dalam pengelolaan zakat serta membangun kepercayaan masyarakat melalui transparansi, lebih banyak dana dapat dihimpun dan dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi mustahik, yang pada akhirnya akan mengurangi ketimpangan sosial secara berkelanjutan.

Selengkapnya