Forum Philanthropy Asia Summit (PAS) 2025 menyoroti peran penting filantropi Asia dalam mendorong pencapaian target SDGs dan transisi menuju net-zero melalui kolaborasi lintas sektor. Asia mengalami pertumbuhan kekayaan yang cukup pesat, namun kontribusi filantropinya masih tertinggal. Meski 80% pemberian masih berupa hibah, mulai muncul dorongan untuk mengeksplorasi model seperti investasi sosial dan pinjaman bersubsidi. Para pembicara, termasuk tokoh dari Omidyar Group dan Mongabay, menekankan perlunya pendekatan kolaboratif dan jangka panjang antar penyandang dana, serta keterlibatan lebih aktif dari sektor swasta untuk mempercepat pembangunan.
Selain itu, profesionalisasi filantropi menjadi agenda penting, terutama di Singapura yang telah meluncurkan sertifikasi penasihat filantropi. Data dan transparansi menjadi kunci, namun hanya sedikit negara yang rutin mengumpulkan data filantropi. Tantangan lainnya bersifat struktural dan kultural, seperti anggapan bahwa kerja sosial bukan karier yang layak, serta kurangnya jalur profesional yang jelas di sektor nonprofit. Profesionalisasi dinilai dapat menciptakan efek domino yang positif terhadap potensi penggalangan dana dan keberlanjutan lembaga filantropi di Asia yang akan semakin besar.
Selengkapnya