Ketahanan pangan, keberlanjutan pangan, dan malnutrisi merupakan tantangan global yang sangat penting. Urgensi dari tindakan yang komprehensif terlihat dari kebutuhan akan kolaborasi penelitian antara industri pangan, pertanian, kesehatan masyarakat, dan nutrisi. Artikel ini menyoroti peran filantropi, sebagai organisasi nirlaba, dalam mendukung penelitian dan pengembangan serta mengisi kesenjangan finansial. Artikel ini juga mengeksplorasi hubungan antara nutrisi, pertanian, serta pemerintah dan kebijakan, memposisikan filantropi sebagai katalisator perubahan transformatif dan mengadvokasi upaya kolaboratif untuk mengatasi tantangan pangan global secara komprehensif. Selain itu, diskusi ini juga menggarisbawahi kompleksitas etika seputar bantuan pangan amal, terutama dalam hal martabat dan otonomi penerima bantuan. Makalah ini diakhiri dengan mengusulkan arah dan implikasi di masa depan, mengadvokasi portofolio intervensi yang beragam dan upaya kolaboratif yang melibatkan pemerintah, bisnis, dan masyarakat lokal. Selain itu, pentingnya menjawab dan mengurangi dilema etis terkait bantuan amal pangan perlu menjadi perhatian bagi penelitian-penelitian terkait filantropi di masa depan karena tantangan signifikan yang dihadapi oleh sistem pangan kontemporer, yang meliputi ketahanan pangan, kesehatan, dan keberlanjutan gizi.
