Elon Musk, yang lebih memprioritaskan usaha berorientasi laba daripada filantropi, percaya bahwa upayanya akan membawa perubahan yang lebih besar. Sebagai CEO Tesla, Elon mengklaim memberikan kontribusi lingkungan yang besar. Sebaliknya, dia mengkritik filantropi MacKenzie Scott kurang optimal dalam mendukung kemajuan masyarakat. Meskipun memiliki yayasan amal sejak 2001, pemberiannya sporadis dan bermotif diri, mungkin untuk memanfaatkan keringanan pajak.
Meskipun miliarder tidak diwajibkan beramal, hukum pajak AS mendorong filantropi untuk berkembang. Musk dilaporkan mengurangi tagihan pajaknya miliaran melalui sumbangan ke yayasan pribadinya, memungkinkannya mengontrol sebagian distribusi dana. Sumbangannya termasuk jutaan dolar ke Kabupaten Cameron, Texas, dan lain sebagainya. Kritikus menganggap pendekatan Musk mencerminkan sikap sinis terhadap filantropi tradisional, lebih sebagai figur yang berorientasi pada keuntungan. Namun, sumbangannya sejalan dengan insentif pajak, menunjukkan pendekatan yang cermat untuk memanfaatkan kekayaannya sambil tetap mengendalikan arahannya.
Selengkapnya