Gangguan mental merupakan penyebab utama penurunan produktivitas di seluruh dunia. Sistem kesehatan mental bahkan menjadi salah satu bidang yang terus menjadi perhatian. Mengingat besarnya dana pengembangan sistem kesehatan mental di dunia, United Nations Sustainable Development Goals merekomendasikan sumber daya eksternal termasuk filantropi sebagai bagian pengembangan sistem tersebut. Selama 16 tahun, kontribusi filantropi terhadap bidang kesehatan mental bernilai total 364,1 juta dolar Amerika Serikat atau 0,5% dari total DAMH (development assistance for mental health) tahun 2000-2015 dan masih menjadi kontribusi paling rendah dibandingkan bidang kesehatan lainnya.
Filantropi memiliki peran yang potensial dalam DAMH karena sifatnya yang berkelanjutan. Filantropi dapat menginisiasi dan meningkatkan kontribusi terhadap sistem kesehatan mental global melalui kontribusinya dalam transisi epidemiologi di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah. Kedua, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), filantropi dapat mengimplementasikan pendekatan berkelanjutan untuk pembiayaan usaha lokal utamanya bagi lembaga non pemerintah yang bergerak di bidang kesehatan mental. Ketiga, filantropi dapat mengalokasikan strategi yang efektif dalam mengakomodir kebutuhan masyarakat lokal. Pada akhirnya, filantropis dapat meningkatkan transparansi, akumulasi, dan proses berbagi yang lebih baik. Filantropis merupakan aktor penting yang memperkuat dampak program melalui keberlanjutan, alokasi efektif, dan transparansi.
Artikel ini telah dipublikasikan di: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32742667/