JAKARTA – Dunia berduka karena gempa berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang bumi Turki dan Suriah. Ribuan orang tewas dalam peristiwa tersebut. Sejumlah infrastruktur rusak dengan beragam level kerusakan.
Indonesia sebagai negeri yang dikenal sebagai bangsa terdermawan di dunia ikut terpanggil untuk menanggulangi bencana itu. Badan Amil Zakat Nasional sebagai anggota dari World Zakat and Waqf Forum (WZWF) mengajak lembaga-lembaga zakat dan wakaf sedunia untuk berperan aktif dalam membantu korban gempa di Suriah dan Turki.
Sekretaris Jenderal WZWF Zainulbahar Noor menyerukan kepada semua negara anggota WZWF untuk mengatur dan memprioritaskan distribusi zakat dan dana sosial Islam lainnya untuk korban gempa Turki dan Suriah. Zainulbahar menyebut, WZWF memiliki perhatian dalam krisis akibat bencana yang terjadi di sana.
“WZWF sebagai sebuah forum sinergi antara organisasi pengelola zakat, praktisi, akademisi, dan stakeholder zakat dan wakaf memiliki perhatian dalam melihat dampak bencana yang terjadi di Turki dan Suriah,” kata Zainul dalam konferensi pers, Rabu (7/2/2023).
Dia mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama mengulurkan tangan membantu korban gempa di Suriah dan Turki. WZWF, kata dia, mengajak seluruh organisasi zakat di seluruh dunia untuk menunjukkan komitmennya dalam mengulurkan bantuan kepada korban gempa.
Dia pun menekankan pentingnya prioritas bantuan diberikan kepada sejumlah golongan. Mereka adalah perempuan, kaum difabel, orang tua, anak-anak, dan remaja yang sering kali terkena dampak besar apabila bencana terjadi. Pemberian bantuan prioritas ditekankan pada kebutuhan-kebutuhan pokok dan spesifik agar ditangani dengan cepat.
Baznas sebagai salah satu anggota WZWF segera menerjunkan tim medis bersama dengan bantuan logistik seusai bencana gempa terjadi. Sebagai langkah awal, Baznas mendistribusikan bantuan sebesar Rp 1 miliar. “Nantinya bantuan itu akan bertambah dan ditargetkan mampu menghimpun dana ZIS hingga Rp 10 milliar untuk disalurkan kesana,” ujar Ketua Baznas RI Noor Achmad.
Nantinya bantuan itu akan bertambah dan ditargetkan mampu menghimpun dana ZIS hingga Rp 10 miliar untuk disalurkan ke sana.
Selain menerjunkan tim dan menyalurkan bantuan logistik di tahap awal, pihaknya menyebut Baznas juga akan menggalang kekuatan dengan mahasiswa yang ada di Turki untuk membantu proses distribusi bantuan yang diperlukan. Dia berharap tim yang diterjunkan dapat memahami betul segala kebutuhan korban dengan kondisi di lapangan yang terjadi.
Di dalam negeri, Achmad menginstruksikan kepada Baznas provinsi untuk membentuk tim khusus penggalangan dana bagi korban gempa Suriah dan Turki. “Kita akan bentuk tim yang besar lagi (di dalam negeri) yang terdiri dari tim penggalangan dana dan penyaluran bantuan,” ujarnya.
CEO Rumah Zakat Muhammad Sobirin mengaku, Rumah Zakat sudah mengirimkan relawan advance yang akan membangun koordinasi di Turki. Relawan tersebut juga yang akan menyalurkan donasi yang dititipkan oleh para donatur. “Relawan itu nanti yang akan membangun koordinasi di lapangan,” kata dia.
Saat ini, menurut Sobirin, terdapat beberapa kebutuhan mendesak yang dibutuhkan oleh korban gempa. Yakni alat berat untuk membuang puing-puing, bantuan uang tunai, tenda, lembar isolasi, bahan pemanas, makanan darurat, obat-obatan, hingga ambulans dan lainnya.
Sobirin menambahkan, dalam proses penyaluran bantuan bagi warga yang terdampak bencana di Turki, pihaknya terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Kedubes Indonesia untuk Turki, Forum Zakat (Foz), Humanitarian Forum Indonesia (HFI), Southeast Asia Humanitarian Commitee (Seahum), Persatuan Pelajar Indonesia (PPI), BNPB dan Basarnas, hingga organisasi nonpemerintah setempat.
“Untuk itu, kami juga mengajak kepada segenap masyarakat Indonesia untuk bergerak nyata membantu saudara-saudara kita di Turki yang terkena dampak gempa ini,” ujar dia.
Sumber: https://www.republika.id/posts/37354/filantropi-islam-terjun-ke-turki-dan-suriah