Yogyakarta – Pada Kamis (21/10/2021) diadakan audiensi sebagai tindak lanjut kegiatan “Berbagi Kebaikan” yang pernah dilaksanakan oleh Yayasan Diferensia pada September lalu di Rumah Sakit Islam Yogyakarta (RSIY) PDHI. Pertemuan ini diselenggarakan secara daring oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK – KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan yang dihadiri oleh perwakilan Yayasan Diferensia, Raihmimpi, dan RSIY PDHI.
Yayasan Diferensia adalah lembaga nirlaba yang memiliki spesialisasi pada program wirausaha sosial kesehatan dan peningkatan kapasitas para pelaku pemberdayaan. Melalui platform Raihmimpi, Yayasan Diferensia mengembangkan berbagai program yang salah satunya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan berpartisipasi aktif dalam agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 2, yakni tanpa kelaparan.
Raihmimpi telah menjadi mitra Yayasan Diferensia dalam program urun dana, salah satu yang difokuskan adalah Program Lunch/ Food Box untuk penunggu pasien rumah sakit di kelas III. Sebagai pilot project, Raihmimpi telah menginisiasi program mereka di RS Hasan Sadikin, Bandung. Saat ini, Yayasan Diferensia dan Raihmimpi juga ingin melebarkan sayap melalui komitmen “Terus Menebar Kebaikan” dengan menjalankan program tersebut di RSIY PDHI.
Direktur Utama RSIY PDHI, dr. H. Bima Ahmad Bina Nurutama, menyambut baik keinginan kolaborasi Yayasan Diferensia – Raihmimpi. Saat ini, RSIY PDHI juga telah memiliki tim RSIY Peduli yang mengelola donasi CSR untuk membantu pasien dhuafa. “Adapun program urun dana yang dimiliki oleh RSIY PDHI, tetapi memang masih perlu dioptimalkan,” pungkas Karnadi dari divisi Humas RSIY PDHI.
Staf Riset & Social Impact Yayasan Diferensia, Muhammad Fadhli, mengharapkan agar kolaborasi ini dapat meningkatkan jumlah pemberian Lunch/ Food Box yang berkelanjutan di RSIY PDHI. Ke depannya, RSIY PDHI juga dapat bekerja sama dengan UMKM di Yogyakarta untuk pengadaan Lunch/ Food Box dengan dukungan dari Raihmimpi. Harapannya, penunggu pasien rumah sakit di kelas III pun tetap mendapatkan perhatian selagi menunggu keluarga dirawat di RSIY PDHI. “Reporter: Ainun Hanin”
