Pentingnya Kekuatan Filantropi untuk Mengatasi Pandemi

Pentingnya Kekuatan Filantropi untuk Mengatasi Pandemi

Berita

Jakarta, 30 September 2022 – Menteri Kesehatan Budi G Sadikin menyampaikan presidensi Indonesia dalam presidensi G20 menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mendorong terbentuknya mekanisme pembiayaan yang lebih efektif dalam penanganan pandemi ke depan. Mekanisme ini digagas melalui Financial Intermediary Funds (FIF) untuk meningkatkan respons, pencegahan, persiapan, dan deteksi. Hingga september 2022 setidaknya sebesar US $1.4 Miliar yang sudah terkumpul melalui pendanaan ini.

Walaupun kondisi COVID-19 secara global telah membaik, namun setiap negara harus memperkuat kapasitasnya dalam mempersiapkan, mencegah, mendeteksi, dan merespons penyakit yang akan muncul mendatang.

“COVID-19 mengajarkan saat kita pulih dari krisis, kita harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa kita harus membangun kapasitas kita untuk menghadapi wabah penyakit di masa depan dengan strategi yang efektif,” ujar Menkes Budi pada Philanthropy Asia Summit 2022: Fireside Chat, Jumat (30/9) di Singapura.

Upaya tersebut menjadi kepentingan bersama seluruh negara, terutama negara G20 dalam memperkuat kapasitas untuk mempersiapkan, mencegah, mendeteksi, dan merespons penyakit menular yang muncul dan muncul kembali dan membahayakan kesehatan masyarakat.

Pandemi COVID-19, lanjut Menkes Budi juga menjadi kesempatan Indonesia melakukan perbaikan sistem kesehatan di Indonesia melalui enam pilar transformasi, meliputi

  • Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer dengan meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar seperti imunisasi, konsultasi dengan dokter umum, pemeriksaan kesehatan, dan edukasi masyarakat tentang pola hidup sehat.
  • Transformasi layanan Rujukan dengan memperkuat pelayanan rujukan khususnya di wilayah timur dengan meningkatkan akses dan kualitas.
  • Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan dengan memperkuat tanggap darurat melalui pengawasan berbasis laboratorium secara real-time dan pengembangan kapasitas produksi dalam negeri bahan aktif farmasi, vaksin, dan alat kesehatan.
  • Transformasi Pembiayaan Kesehatan dengan Mewujudkan pembiayaan kesehatan yang lebih efektif, efisien, merata, dan berkelanjutan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau.
  • Transformasi Sumber Daya Kesehatan Manusia dengan Meningkatkan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang cukup dan merata di seluruh Indonesia.
  • Transformasi Teknologi Kesehatan dan Bioteknologi dengan menyiapkan sebuah platform tunggal bagi setiap orang untuk mengakses dokumen kesehatan dan berfungsi sebagai inovasi bioteknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

Terkait Bioteknologi, Kemenkes telah mendirikan Biomedical dan Genome Science Initiative (BGSi), yang akan berfokus pada perbaikan klinis, untuk lebih meningkatkan layanan kesehatan berbasis genomik di rumah sakit. 3 kegiatan utama BGSi adalah sekuensing seluruh genom, biobank dan sistem data terintegrasi (rekam medis, data demografi dan data genomik).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik (dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid).


Sumber: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220930/5341179/pentingnya-kekuatan-filantropi-untuk-mengatasi-pandemi/