The Johnson Center for Philanthropy telah merilis tren tahunan dalam laporan filantropi dan mengidentifikasi jaringan dan koneksi sebagai tren utama untuk 2023.
‘Sektor filantropi adalah ekosistem: jaringan aktor yang saling bergantung, variabel tak terhingga, berjuang terus-menerus untuk membangun suatu capaian yang lebih besar,’ dikutip dari pengantar 11 Tren Filantropi tahun 2023, yang dirilis awal bulan ini.
Isu-isu yang diliput dalam laporan tahun ini berfokus pada bagaimana kekuatan ekosistem filantropi di tingkat organisasi masing-masing. Akuntabilitas publik, keputusan investasi, kepemimpinan desentralisasi merupakan pertanyaan yang perlu dijawab sendiri oleh setiap orang dan setiap kemitraan.
Filantropi juga semakin terorganisir dan tertata. Melalui upaya pendanaan kolaboratif, serikat pekerja, struktur tata kelola baru yaitu pelaku filantropi bergerak, bersatu untuk menimbulkan perubahan dalam skala yang lebih luas. Ketika ide dan metode yang diutarakan filantropis mendapat perhatian, mereka memberikan dampak lebih banyak lagi ke lingkungan.
11 tren tersebut adalah:
- Munculnya pendanaan kolaboratif
- Pengembangan kapasitas
- Transisi filantropi bencana
- Outlet berita nirlaba yang mengeksplorasi model nirlaba
- Model struktur organisasi baru
- Pembuatan kebijakan
- Iklim investasi
- Akankah filantropi tetap fokus pada persamaan ras?
- Karyawan nirlaba pindah ke serikat pekerja
- Penundaan IRS dan hambatan data berisiko nyata bagi organisasi nirlaba
- Publik meminta pertanggungjawaban organisasi nirlaba untuk menjalankan misi dan nilai-nilai mereka
Penerjemah: Mashita Inayah (PKMK UGM)
Sumber: https://www.alliancemagazine.org/blog/11-key-trends-for-philanthropy-in-2023/
