Yogyakarta – Pada Hari Kamis (29 Juli 2021), telah dilaksanakan pertemuan kolaboratif antara Tanoto Foundation dengan Divisi Filantropi Kesehatan PKMK FK – KMK UGM yang dimoderatori oleh Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI). Pertemuan ini dibuka oleh Rizal Algamar, S.E., B.Sc., MBA. sebagai Ketua Badan Pengurus PFI yang didampingi oleh Hamid Abidin, S.S., M.Si. sebagai Direktur Eksekutif PFI.
Michael Susanto, MBA., sebagai Head of Strategic Planning & Partnerships Tanoto Foundation, mengemukakan bahwa saat ini terjadi public hesitancy atau keraguan akan vaksinasi terutama pada komunitas guru/ tenaga pengajar. Hal ini menimbulkan pertanyaan, “Bagaimana kita dapat mengedukasi ke grassroot dengan menggunakan bahasa awam?” Dasar pemikiran ini mengarah pada keinginan agar cakupan vaksinasi dapat lebih luas, oleh karena itu dibutuhkan terobosan berbagai cara untuk mengedukasi masyarakat.
Rizal mengungkapkan mengungkapkan bahwa hal ini menjadi pekerjaan bersama untuk menepis hoaks yang beredar, semisal dengan edukasi pembuatan video singkat yang menjawab kesimpangsiuran tentang vaksinasi. Terlebih, adanya varian Delta yang merajalela dan menjangkit lebih banyak orang. Dikhawatirkan, perekonomian sulit untuk bangkit, masyarakat semakin menjerit, dan tidak menutup kemungkinan beberapa hal negatif dapat berpotensi untuk terjadi seperti anarkisme.
Hamid menambahkan bahwa pendekatan ke masyarakat membutuhkan pula kerja sama dengan tetua adat setempat agar dapat memberikan pengaruh positif terhadap keinginan untuk vaksinasi. Tak hanya itu, pendekatan holistik juga diperlukan bagi pasien difabel untuk dapat dilakukan penapisan (screening) karena banyak dari mereka yang tidak mengetahui penyakit penyerta yang mungkin diderita. Dalam hal ini, PFI memiliki mitra yang bergerak dalam bidang komunikasi yang dapat membantu dalam mengatasi isu dan hoaks dengan bahasa lokal, juga seperti LSM yang mengambil bagian dalam penguatan mental dengan layanan dengan hotline service.
Team leader Filantropi Kesehatan PKMK FK – KMK UGM, dr. Jodi Visnu, MPH., menyambut niat baik tersebut dan siap menjembatani dengan pemangku kepentingan di sektor pemerintah. Rizal juga menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pun membutuhkan dukungan dari berbagai sektor karena keterbatasan sistem pendanaan untuk emergency use. Bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kemenkes RI, hoaks perlu dilawan secara bertahap mulai dari creating awareness, kerja sama kolektif, dan aksi nyata bersama.
Reporter: Ainun Hanin